Kunjungan ke Workshop Sablon Kaos Freedom Cloth Wedi Klaten

Kamis 13 Agustus 2015 kemarin Sablon Info berkesempatan berkunjung ke workshop sablon kaos Freedom Cloth milik mas Agus Nugroho yang berlokasi di Wedi, Klaten. Saat datang tim Sablon Info langsung mendapatkan sambutan yang ramah dari mas Agus sebagaimana ciri khas mas Agus yang dikenal ramah dan murah senyum.
Mas Agus (Freedom Cloth) dan Mas Bams (Sablon Info)
Freedom Cloth, mas Agus membuka usaha sablon kaos ini sekitar tahun 2004 yang mana merupakan cikal bakal berdirinya Kampung Sablon, sebuah kampung yang terdapat cukup banyak industri sablon. Sebagai seorang yang lama berkecimpung di dunia sablon kaos mas Agus dikenal dengan hasil sablonannya yang halus, bagus dan berkualitas, bahkan sudah beberapa merk-merk kaos ternama yang disablon oleh mas Agus ini. Meskipun mas Agus sudah profesional di bidang sablon kaos, ia tetap rendah hati dan selalu senang membagi ilmunya kepada orang lain.

Workshop sablon kaos Freedom Cloth
Freedom cloth mempunyai ruangan workshop sablon dengan luas sekitar 10 x 10 meter dengan meja sablon jenis meja banting dengan kapasitan sekitar 100 papan, dengan peralatan tersebut kemampuan produksi Freendom Cloth sekitar 300 sablon kaos per hari dengan desain banyak warna.

Freedom cloth mengerjakan sablon kaos dengan tinta-tinta waterbase jenis rubber, dari hasil pantauan Sablon Info terdapat bahan-bahan sablon bermerk seperti Matsui dan ada juga tinta lokal.

Workshop sablon kaos Freedom Cloth
Beberapa hasil sablonan Freedom Cloth
Mendirikan Kampung Sablon bersama teman-teman
Sekitar tahun 2006 mas Agus dan teman-teman di kampungnya berinisiatif membangun sebuah kampung sablon guna mengembangkan industri sablon kaos di wilayahnya. Awal berdirinya kampung sablon hanya terdiri dari beberapa industri rumahan, saat ini di tahun 2015 sudah berkembang sekitar 15 industri sablon rumahan dan mas Agus dipercaya sebagai ketua di komunitas Kampung Sablon ini.

Fokus Pada Tradisi Sablon Manual
Berkembangnya teknologi membuat semakin berfariasinya implementasi cetak gambar pada kaos, seperti halnya printer DTG, transfer paper, sublimasi dan lain sebagainya. Mas Agus dan kawan-kawan di Kampung Sablon memilih tetap fokus pada tradisi sablon manual, karena bagi mas Agus sablon manual tidak bisa disamakan dengan sablon digital, sablon manual membutuhkan skill, feeling dan seni. Benar saja, umumnya masyarakat lebih menyukai produk kaos dari sablon manual, hal ini terlihat pada distro-distro dan toko-toko kaos yang banyak menggunakan cetak gambar dengan sablon manual.

Dokumentasi aktifitas Freedom Cloth, Oleh Mas Yudi
Tamu-tamu dari luar kota
Selain dari dalam kota Klaten, mas Agus cukup juga sering menerima tamu-tamu dari luar kota beberapa diantaranya kunjungan dosen-dosen UGM, kunjungan dari kampus-kampus seperti UNS, UMY, organisasi-organisasi, LSM dan lain sebagainya. Adapun Charlie Sps dan Majalah Printex juga pernah berkunjung ke workshopnya. Dan saat ditanya oleh Tim Sablon Info siapa tamu yang diharapkan mas Agus menjawab ingin bertemu dengan bapak Matsui sambil nada bercanda. Hehehee..

Bagi tamu yang ingin berkunjung ke worksopnya (selain orderan) baiknya membuat janji dulu, agar tidak mengganggu aktifitas mas Agus mengerjakan sablon kaos, karena worksopnya juga harus menyeleseikan kerjaan sablon tepat waktu, hehee... 

Dalam kesempatan ini Sablon Info tak menyia-nyiakan kesempatan untuk meminta tips berwirausaha di bidang sablon, dan mas Agus menyempaikan tentang pentingnya memperlakukan setiap pelanggan dengan ramah, kekeluargaan dan profesional.

Terima kasih kepada Mas Agus, Mas Yudi dan Kampung Sablon.

Oleh: Bams (Sablon.Info)


Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Post Terkait :
Workshop Sablon